Anak – anak yang menyukai alam akan lebih bisa mengembangkan kecerdasan naturalisnya. Kecerdasan naturalis merupakan salah satu komponen kecerdaan majemuk atau multiple intelligences yang teorinya dikembangkan pertama kali oleh Howard Gardner. Mengapa kecerdasan naturalis sangat penting? Karena jika anak – anak memiliki kecerdasan naturalis tinggi mereka akan lebih berpotensi menjadi ahli biologi, peneliti, penemu, dokter, dan segala pekerjaan lain yang berhubungan dengan alam.
Lalu, bagaimana jika anak – anak bermain di alam bebas dan menjadi kotor? Memang, ancaman penyakit cacing dan gatal akibat terlalu banyak melakukan kontak dengan alam bisa jadi masalah. Namun, orangtua tidak perlu bersikap over protektif karena dapat menghambat proses belajar dan bermain anak.
Jika anak – anak memang suka bermain di alam bebas seperti lompat di pasir, main di kubangan, menjelajahi terowongan, dan memanjat pohon untuk meneliti tentang kepompong, maka orangtua perlu selalu memantau tetapi jangan melarang mereka. Karena mereka sedang mengembangkan kemampuan yang tidak bisa dipelajari secara formal di sekolah. Ajarkan mereka tentang bagaimana sikap berhati – hati saat bermain. Hal ini akan membekali mereka dengan pengendalian diri yang sinergis dengan rasa ingin tahu.
Apabila anak – ana pulang ke rumah dalam keadaan kotor, makan orangtua tidak perlu khawatir. Segera mandikan mereka dengan Doremi Thomas and Friends Body Wash. Jangan lupa sempurnakan acara mandi yang asyik dan bersih dengan Doremi Thomas and Friends Shampoo and Contitioner juga. Kedua produk ini merupakan kombinasi pembersih yang paling bermanfaat untuk anak.
Produk – produk Doremi Thomas and Friends tidak hanya Body Wash serta Shampoo saja. Tetapi, ada juga Doremi Thomas and Friends Mist Cologne. Seperti namanya, produk ini memiliki fungsi utama untuk mengharumkan dan memberikan kesegaran dalam kehidupan sehari – hari anak. Ada 2 pilihan warna masing – masing produk yaitu biru dan pink.
Apa saja yang bisa dilakukan anak jika mereka memiliki kebebasan dalam bermain bersama alam? Mereka akan bisa mengeksplorasi semua komponen alam seperti tanah, batu, air, angin dan sebagainya. Tidak hanya komponen abiotik, mereka juga akan berinteraksi dengan komponen biotik lingkungan sekitar seperti hewan, tumbuhan, dan anak – anak lain yang juga asyik bermain.
Jika ini terus dikembangkan, dan anak bisa berinteraksi dengan alam secara bebas maka mereka akan dapat mempelajari hal – hal baru. Penelitian dan penemuan tentang fenomena alam seperti proses memakan, metamorfosis, pertumbuhan, dan daur air dapat dipelajari secara nyata. Anak – anak masih berada dalam tahap perkembangan operasional konkrit. Jadi pembelajaran konkrit akan sangat mengena dibandingkan teori sekolah.
Selain itu, banyak pelajaran di sekolah yang lebih berfokus kepada hafalan dan hitungan. Padahal, anak – anak memiliki jenis kecerdasan majemuk yang berbeda. Mereka perlu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya. Jika anak memang memiliki kecenderungan untuk mencintai alam, maka proses pembelajaran seharusnya bisa menyesuaikan dengan metode yang terintergrasi dengan alam.
Menjadi orangtua anak – anak yang berfungsi sebagai perawat dan pendidik memang tidak mudah. Tetapi jika orangtua mampu menghadapi tantangan tersebut, maka karya besar berupa kecerdasan anak secara kompleks akan sangat memberikan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri yang tak ternilai harganya.